BRI Mencatat Prestasi: Holding UMi Jangkau 34,7 Juta Debitur Muslim
BRI melalui Holding Ultra Mikro mencapai prestasi signifikan dengan menjangkau 34,7 juta debitur aktif, memperkuat ekonomi umat melalui berbagai program pemberdayaan berbasis syariah.
Kantor pusat BRI yang menjalankan program pemberdayaan ekonomi berbasis syariah melalui Holding Ultra Mikro
Jakarta - Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencapai pencapaian signifikan dalam memperkuat ekonomi umat melalui Holding Ultra Mikro (UMi), yang telah menjangkau 34,7 juta debitur aktif dengan jumlah simpanan mikro mencapai 126 juta rekening hingga akhir triwulan II 2025.
Sinergi Strategis untuk Kemaslahatan Umat
Holding UMi yang terdiri dari BRI sebagai induk bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian, telah menunjukkan komitmen dalam menghadirkan sistem keuangan berbasis syariah yang efisien bagi masyarakat.
Inovasi Digital untuk Kemudahan Akses
Dalam upaya memberikan kemudahan akses, Holding UMi telah menghadirkan 1.031 outlet SenyuM yang tersebar di berbagai wilayah. Sejalan dengan transformasi digital untuk kemaslahatan umat, platform LinkUMKM telah dimanfaatkan oleh lebih dari 12,9 juta pelaku UMKM.
Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Nilai Islam
BRI terus menjalankan program pemberdayaan yang menyentuh masyarakat dan UMKM dengan pendekatan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Hingga Juni 2025, BRI telah membina 4.625 Desa BRILian dan mengembangkan 41.217 klaster usaha melalui program KlasterkuHidupku.
Dukungan terhadap Program Pemerintah
Menyelaraskan dengan semangat persaudaraan dan pembangunan ekonomi umat, BRI telah menyalurkan:
- KUR sebesar Rp83,88 triliun kepada 1,8 juta debitur
- Bantuan Subsidi Upah senilai Rp2,25 triliun kepada 3,7 juta penerima
- FLPP kepada 97.878 masyarakat berpenghasilan rendah
"Sinergi strategis Holding Ultra Mikro memberikan dampak positif dalam mendorong percepatan inklusi keuangan nasional yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah," ungkap Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya.
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.