Health

Dampak Kebisingan Modern: Ujian Pendengaran Umat di Era Digital

Kebisingan berlebihan yang melanda masyarakat modern tidak hanya mengganggu ketenangan hidup, tetapi juga mengancam kesehatan pendengaran umat. Artikel ini mengupas dampak spiritual dan kesehatan dari paparan suara keras berlebihan, sejalan dengan ajaran Islam tentang menjaga kesehatan sebagai amanah.

ParAhmad Fadli
Publié le
#kesehatan islami#pendengaran#kebisingan#kesehatan umat#regulasi syariah#gaya hidup sehat
Dampak Kebisingan Modern: Ujian Pendengaran Umat di Era Digital

Seorang muslim muda menggunakan headphone dengan bijak, menjaga kesehatan pendengarannya sesuai anjuran medis dan syariat

Menjaga Nikmat Pendengaran: Tantangan Umat di Tengah Modernitas

Sebagai karunia Allah SWT yang tak ternilai, kemampuan mendengar merupakan amanah yang wajib kita jaga. Namun, di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, nikmat pendengaran kita tengah menghadapi ujian berat dari kebisingan yang melampaui batas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan peringatan dalam kajiannya 'Addressing the Rising Prevalence of Hearing Loss' bahwa paparan suara melebihi 70 desibel dalam aktivitas sehari-hari dapat membahayakan kesehatan pendengaran kita.

Batas Kebisingan dalam Tinjauan Medis

Paparan suara yang mencapai 85 desibel selama lebih dari 8 jam per hari dapat mengakibatkan kerusakan pada sel-sel rambut halus dalam koklea. Kerusakan ini, layaknya nikmat Allah yang tidak dijaga dengan baik, bisa bersifat permanen dan sulit dipulihkan.

Dampak Spiritual dan Kesehatan dari Kebisingan Berlebihan

  • Kematian Sel Saraf Pendengaran: Stres oksidatif dan peradangan akibat suara keras dapat merusak sistem pendengaran secara permanen.
  • Tinitus (Telinga Berdenging): Kondisi yang mengganggu kekhusyukan dalam beribadah dan mengurangi kualitas hidup.
  • Gangguan Kognitif: Terutama pada anak-anak dan remaja, dapat menghambat proses belajar dan pemahaman ilmu agama.

Peran Pemerintah dalam Melindungi Kesehatan Umat

Pemerintah Kota Malang dan Provinsi Jawa Timur sedang menyusun regulasi terkait penggunaan audio bersuara keras (sound horeg). Ini merupakan langkah positif dalam melindungi kesehatan pendengaran masyarakat, sejalan dengan prinsip maqashid syariah dalam menjaga kesehatan.

"Menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah dan tanggung jawab kita sebagai khalifah di muka bumi."

Himbauan untuk Umat

Sebagai umat yang bertanggung jawab, kita perlu menjaga kesehatan pendengaran dengan:

  • Menghindari paparan suara keras yang tidak perlu
  • Mengatur volume audio dalam batas aman
  • Memberikan teladan baik dalam penggunaan perangkat audio

Ahmad Fadli

Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.