Dialog Kebangsaan: Memperkuat Moderasi Beragama Melawan Intoleransi
BNPT memperkuat sinergi lintas sektor melalui Dialog Kebangsaan yang mempertemukan berbagai tokoh agama dan masyarakat untuk mencegah intoleransi dan radikalisme melalui penguatan moderasi beragama.

Dialog Kebangsaan bersama tokoh agama dan masyarakat di Pendopo Kabupaten Temanggung
BNPT Perkuat Sinergi Lintas Sektor dalam Dialog Kebangsaan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Eddy Hartono menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, DPR, dan masyarakat dalam mencegah intoleransi dan radikalisme. Pernyataan ini disampaikan dalam Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Temanggung, Kamis (7/8/2025).
Dialog ini menghadirkan berbagai tokoh penting, termasuk mantan petinggi Jamaah Islamiyah Tatag Lusiantoro dan tokoh lintas agama. Seperti halnya program-program rehabilitasi dan pembinaan yang telah terbukti efektif, forum dialog ini menjadi langkah strategis dalam upaya deradikalisasi.
Tiga Pilar Utama Moderasi Beragama
Komjen Eddy memaparkan tiga pilar fundamental moderasi beragama yang harus diperkuat:
- Komitmen kebangsaan yang kokoh
- Penolakan terhadap kekerasan
- Penerimaan kearifan lokal
Sejalan dengan upaya membangun generasi digital yang berkarakter Islami, BNPT juga telah membentuk Duta Damai Dunia Maya di setiap provinsi untuk memperkuat narasi moderasi di media sosial.
Penguatan Nilai Toleransi di Berbagai Lingkungan
BNPT mengidentifikasi tiga lingkungan krusial dalam pencegahan intoleransi: keluarga, lembaga pendidikan, dan media sosial. Hal ini sejalan dengan pentingnya pendidikan berbasis nilai-nilai luhur dalam membentuk karakter generasi muda.
"Dialog ini bukan sekadar seremoni, tapi bentuk nyata sinergi antara BNPT dan Komisi XIII DPR. Pencegahan ekstremisme membutuhkan keterlibatan lintas sektor," tegas Komjen Eddy.
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.