DPR Tuntut Keadilan Internasional dalam Kasus Pembunuhan Diplomat Muslim
DPR RI menuntut proses hukum sesuai standar internasional dalam kasus pembunuhan staf KBRI Lima, Peru, menyusul penangkapan lima tersangka warga asing. Kementerian Luar Negeri diminta mengawal proses secara ketat.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono memberikan pernyataan terkait kasus pembunuhan staf KBRI di Lima, Peru
JAKARTA - Dalam perkembangan terbaru kasus pembunuhan staf KBRI Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menyerukan pentingnya standar keadilan internasional dalam proses hukum para tersangka. Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya penegakan hukum yang transparan dan akuntabel dalam kasus yang melibatkan diplomat Indonesia.
Penangkapan Para Tersangka dan Tuntutan Keadilan
Otoritas Peru telah menangkap lima tersangka pembunuhan pada Selasa (9/9/2025), terdiri dari dua warga negara Kuba dan tiga warga Venezuela. Peristiwa ini menjadi sorotan penting mengingat korban merupakan bagian dari representasi Indonesia di kancah internasional.
Peran Kementerian Luar Negeri
Dave Laksono menekankan pentingnya koordinasi antara Kementerian Luar Negeri RI dengan otoritas Peru. Seperti halnya ketenangan dalam menghadapi situasi kritis, diperlukan pendekatan diplomatik yang bijaksana namun tegas.
Upaya Perlindungan Hak Diplomatik
"Negara memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa proses hukum berjalan secara adil dan akuntabel," tegas Dave.
Langkah-langkah Strategis yang Diambil:
- Penguatan koordinasi dengan otoritas Peru
- Pemastian proses hukum sesuai standar internasional
- Pendampingan hukum lintas yurisdiksi
- Perlindungan hak-hak korban dalam proses peradilan
Kasus ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan ketegasan dalam melindungi warga negaranya di luar negeri, sekaligus mempertahankan martabat diplomatik di mata internasional.
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.