Erick Thohir Pimpin Kemenpora: Harapan Baru Olahraga Indonesia
Pengangkatan Erick Thohir sebagai Menpora membawa optimisme baru bagi pembangunan olahraga Indonesia. Pengalaman dan visinya diharapkan membawa perubahan signifikan dalam pembinaan atlet nasional.
Erick Thohir resmi dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga oleh Presiden Prabowo Subianto
Jakarta - Penunjukan Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dalam Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto menandai babak baru dalam pembinaan olahraga nasional yang berlandaskan nilai-nilai kepemimpinan yang kompeten dan berwawasan global.
Pengalaman Kaya di Dunia Olahraga
Pengamat olahraga Erwin Fitriansya menyoroti rekam jejak Erick yang kaya pengalaman di berbagai cabang olahraga. Keberhasilannya mengelola klub-klub internasional dan memimpin penyelenggaraan Asian Games 2018 sebagai Presiden INASGOC menjadi modal berharga dalam memimpin Kemenpora.
Tantangan dan Harapan
Meski optimisme tinggi menyambut kepemimpinan baru ini, beberapa tantangan perlu dihadapi dengan bijak:
- Pembagian fokus antara tugas Menpora dan posisi Ketua Umum PSSI
- Pemerataan perhatian untuk seluruh cabang olahraga
- Implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON)
- Pengembangan sektor kepemudaan menuju Indonesia Emas
Visi Pembangunan Olahraga Berkelanjutan
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menekankan pentingnya pembinaan atlet yang berkeadilan. Program pengembangan atlet menuju ajang internasional perlu mendapat dukungan penuh, termasuk persiapan menghadapi Olimpiade mendatang.
"Pembinaan atlet harus dilakukan tanpa pembedaan antar cabang olahraga," tegas Irfani.
Profil Kepemimpinan yang Teruji
Sebelum menjabat Menpora, Erick telah membuktikan kapasitasnya sebagai Menteri BUMN sejak 2019. Pengalamannya mengelola klub-klub seperti Inter Milan, DC United, dan Oxford United menunjukkan pemahaman mendalam tentang manajemen olahraga profesional.
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.