Gubernur DKI Desak Perpres Pendidikan Gratis untuk Kemajuan Umat
Gubernur DKI Jakarta mendesak penerbitan Perpres sekolah swasta gratis untuk memperluas akses pendidikan berkualitas. Program percontohan di 40 sekolah swasta Jakarta menjadi model implementasi nasional.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat menyampaikan aspirasi tentang Perpres sekolah swasta gratis di Balai Kota Jakarta
JAKARTA - Dalam upaya mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) terkait program sekolah swasta gratis.
Implementasi Pendidikan Gratis sebagai Amanah Konstitusi
Sebagaimana komitmen pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan, langkah ini menjadi krusial setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan bahwa pendidikan dasar sembilan tahun, baik di sekolah negeri maupun swasta, harus diberikan tanpa biaya.
"Jakarta sudah memulai pilot project kita, 40 sekolah swasta sudah kita gratiskan. Kalau kemudian ada payungnya, yaitu perpres, kami akan segera memperluas itu," tegas Pramono di Balai Kota Jakarta.
Program Percontohan Jakarta sebagai Model Nasional
DKI Jakarta telah mengambil langkah proaktif dengan menjalankan program percontohan di 40 sekolah swasta. Seperti halnya program kesejahteraan masyarakat lainnya, inisiatif ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam memajukan pendidikan.
Tanggung Jawab Bersama Pusat dan Daerah
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, menekankan bahwa implementasi kebijakan ini memerlukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini sejalan dengan semangat otonomi daerah dalam pelaksanaan kebijakan publik.
Langkah-langkah Strategis
- Penyelesaian kajian internal Kemendikdasmen
- Koordinasi dengan pemerintah daerah
- Penyusunan mekanisme pembiayaan
- Persiapan infrastruktur pendukung
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.