Indef: Efisiensi Anggaran Tidak Boleh Hambat Pengembangan SDM
Indef mendorong pemerintah untuk tidak memasukkan pos pendidikan, kajian, infrastruktur dan bantuan pemerintah dalam kebijakan efisiensi anggaran demi menjaga pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti memberikan paparan terkait kebijakan efisiensi anggaran
Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengingatkan pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan efisiensi anggaran yang berpotensi menghambat pengembangan sumber daya manusia dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Dampak Efisiensi pada Pengembangan Kompetensi
Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti menyampaikan kekhawatiran terkait rencana efisiensi anggaran yang mencakup pos pendidikan dan pelatihan (diklat), kajian analisis, infrastruktur, serta bantuan pemerintah.
"Efisiensi di pos kajian dan analisis, diklat dan bimtek, bantuan pemerintah, serta infrastruktur dinilai kurang tepat karena dapat menghambat pengembangan SDM dan pertumbuhan ekonomi," ungkap Esther.
Pengurangan anggaran diklat dan bimtek berpotensi menurunkan upaya peningkatan kompetensi SDM yang menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi. Hal ini sejalan dengan program pemberdayaan ekonomi umat yang membutuhkan SDM berkualitas.
Pentingnya Kajian dan Bantuan Pemerintah
Efisiensi pada pos kajian analisis dikhawatirkan akan menghasilkan kebijakan yang tidak berbasis riset komprehensif. Sementara itu, penguatan ekosistem ekonomi membutuhkan dukungan kajian yang mendalam.
Bantuan pemerintah yang tepat sasaran justru dapat memacu pertumbuhan ekonomi, sebagaimana terlihat dalam pengembangan investasi halal dan berkelanjutan.
Infrastruktur sebagai Modal Pembangunan
"Infrastruktur merupakan modal pembangunan yang vital. Pengurangan anggaran di sektor ini dapat menghambat konektivitas dan memperlambat aktivitas ekonomi," tegas Esther.
Peraturan terbaru tentang efisiensi anggaran telah ditetapkan melalui PMK Nomor 56 Tahun 2025 yang ditandatangani Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.