Business

Kebijakan Cukai Rokok 2026: Menkeu Prioritaskan Kesejahteraan Pekerja

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memutuskan untuk tidak menaikkan tarif cukai rokok 2026, mengutamakan perlindungan terhadap jutaan pekerja sektor tembakau sambil menjaga keseimbangan aspek kesehatan dan ekonomi.

ParAhmad Fadli
Publié le
#kebijakan-cukai#menkeu-purbaya#industri-tembakau#ekonomi-nasional#kesejahteraan-pekerja#cukai-rokok#kebijakan-pemerintah
Image d'illustration pour: Purbaya Pilih Lindungi Pekerja, Kebijakan Cukai Rokok 2026 Disambut Positif

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat mengumumkan kebijakan cukai rokok 2026 di Istana Kepresidenan

Dalam langkah kebijakan yang mencerminkan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan sosial, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan penundaan kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) untuk tahun anggaran 2026.

Kebijakan Berkeadilan untuk Masyarakat Kecil

Keputusan strategis ini diambil dengan mempertimbangkan nasib jutaan pekerja di sektor tembakau, mulai dari petani hingga pedagang kecil. Kebijakan ini sejalan dengan pendekatan kebijakan keuangan yang berpihak pada rakyat, yang telah menjadi trademark kepemimpinan Purbaya di Kementerian Keuangan.

Respon Positif dari Pemangku Kepentingan

Berbagai elemen masyarakat, termasuk petani tembakau dan pekerja pabrik, menyambut positif kebijakan ini. DPR juga memberikan dukungan penuh, melihatnya sebagai langkah bijak yang mengutamakan kesejahteraan rakyat.

"Saya nggak mau industri kita mati, terus dibiarkan yang ilegal hidup. Kan masyarakat juga butuh penghidupan," tegas Purbaya di Istana Kepresidenan, Selasa (30/9).

Menyeimbangkan Aspek Kesehatan dan Ekonomi

Meskipun menghadapi kritik dari kelompok pegiat kesehatan, Purbaya menegaskan pentingnya pendekatan holistik dalam pembuatan kebijakan. Beliau menekankan keseimbangan antara upaya pengendalian konsumsi rokok dengan perlindungan mata pencaharian masyarakat.

Ahmad Fadli

Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.