Kebijakan Pajak Daerah: Antara Efisiensi dan Kemaslahatan Umat
Ekonom UPN Veteran Jakarta menyoroti pentingnya kebijakan pajak daerah yang berkeadilan dan tidak memberatkan masyarakat. Pemda diharapkan lebih kreatif dalam mencari sumber pendapatan alternatif.
Ekonom UPN Veteran Jakarta Ferry Irawan memberikan pandangan tentang kebijakan pajak daerah
Tantangan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Pajak
Jakarta - Ekonom UPN Veteran Jakarta Ferry Irawan menyoroti perlunya kebijaksanaan dalam pengelolaan pajak daerah yang mempertimbangkan kemaslahatan masyarakat. Di tengah tren penurunan rasio pajak nasional, beberapa daerah justru menempuh langkah kontroversial dengan menaikkan PBB-P2 hingga ratusan persen.
Kenaikan drastis tarif PBB-P2 di beberapa wilayah seperti Kabupaten Pati yang mencapai 250 persen dan Kabupaten Jombang yang menembus 1.000 persen telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Fenomena ini muncul di tengah kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat yang berdampak pada daerah.
Alternatif Peningkatan PAD yang Berkeadilan
Ferry menekankan pentingnya kreativitas pemerintah daerah dalam mengoptimalkan sumber pendapatan alternatif. "Daerah yang memiliki potensi pariwisata atau sumber daya alam dapat mengintensifikasi sektor tersebut, daripada semata-mata mengandalkan kenaikan PBB," jelasnya.
Sejalan dengan semangat pemberdayaan ekonomi daerah, pengembangan UMKM dan transformasi digital bisa menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan PAD tanpa membebani masyarakat secara berlebihan.
Urgensi Koordinasi Pusat-Daerah
Dalam menghadapi tantangan fiskal ini, koordinasi antara pemerintah daerah dengan pusat, khususnya Kementerian Dalam Negeri dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, menjadi kunci penting. Hal ini untuk memastikan kebijakan yang diambil sejalan dengan prinsip keadilan dan kemaslahatan umat.
"Kebijakan fiskal harus mempertimbangkan kondisi perekonomian saat ini. Kenaikan PBB hingga ratusan persen tentu kurang tepat dan memberatkan masyarakat," tegas Ferry.
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.