KPK Tetapkan Eks Wamenaker Tersangka Kasus Pemerasan Sertifikat K3
KPK menetapkan mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 tersangka lainnya dalam kasus dugaan pemerasan sertifikat K3. Barang bukti yang disita mencapai 15 mobil dan uang tunai ratusan juta rupiah.

Gedung KPK saat pemeriksaan mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer terkait kasus dugaan pemerasan sertifikat K3
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Penetapan status ini menjadi bukti nyata dari upaya KPK dalam memberantas korupsi di lingkungan pemerintahan.
Pengakuan dan Penyesalan Tersangka
Dalam pemeriksaan di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Immanuel mengaku telah melakukan kesalahan dan menyatakan kesediaannya untuk bersikap kooperatif. Sikap ini menunjukkan bahwa pentingnya kewaspadaan dalam tata kelola pemerintahan.
Aset yang Disita dan Pencarian Bukti
KPK telah mengamankan sejumlah barang bukti signifikan, termasuk:
- 15 unit mobil
- 7 unit motor
- Uang tunai Rp170 juta
- 2.201 dolar Amerika Serikat
Dampak terhadap Tata Kelola Pemerintahan
Kasus ini menjadi pembelajaran penting tentang pentingnya pengawasan dan tata kelola yang bijak dalam institusi pemerintah. KPK telah menetapkan total 11 tersangka dalam kasus ini, menunjukkan luasnya jaringan praktik pemerasan yang terjadi.
Daftar Tersangka Utama
- Immanuel Ebenezer Gerungan (Wakil Menteri Ketenagakerjaan)
- Fahrurozi (Dirjen Binwasnaker dan K3)
- Hery Sutanto (Direktur Bina Kelembagaan)
- Irvian Bobby Mahendro (Koordinator Bidang Kelembagaan)
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memburu aset-aset terkait sebagai bagian dari proses pembuktian dan upaya pemulihan aset negara.
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.