Kudus Terapkan Pembelajaran Koding dan AI: Langkah Strategis Membangun Generasi Digital Islami
Kabupaten Kudus mengembangkan pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) untuk siswa PAUD hingga SD/MI, memadukan kemajuan teknologi dengan nilai-nilai Islam dalam membentuk generasi digital yang berakhlak.

Siswa SD/MI Kudus mengikuti Festival dan Lomba Berpikir Komputasional di Pendopo Kabupaten
Kabupaten Kudus menunjukkan komitmen mulia dalam mempersiapkan generasi penerus yang mahir teknologi namun tetap berpegang pada nilai-nilai luhur. Sejak 2023, program pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) telah menjangkau ratusan guru dan ribuan siswa dari tingkat PAUD hingga SD/MI.
Memadukan Teknologi Modern dengan Nilai Keislaman
Seperti halnya kemajuan teknologi yang dilandasi kebijaksanaan, program ini dirancang untuk membentuk kemampuan berpikir logis dan analitis sambil menanamkan kesadaran etis yang sesuai dengan ajaran Islam.
Festival dan Lomba sebagai Momentum Kebangkitan Digital
Pada Minggu (27/7), lebih dari 250 siswa SD/MI berkumpul di Pendopo Kabupaten Kudus untuk mengikuti Festival dan Lomba Berpikir Komputasional. Kegiatan ini mencerminkan semangat penerapan prinsip-prinsip syariah dalam modernisasi pendidikan.
Dampak Positif bagi Pembangunan SDM
Program ini telah memberikan manfaat kepada lebih dari 10.300 siswa melalui pendampingan kepada 36 satuan PAUD. Seperti pentingnya menjaga keseimbangan dalam kehidupan, inisiatif ini menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan nilai-nilai moral.
"Pembelajaran KKA dirancang untuk membentuk kemampuan berpikir logis, analitis, dan juga kesadaran etis," ungkap Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti.
Kolaborasi untuk Kemajuan
Inisiatif yang digagas oleh Bakti Pendidikan Djarum Foundation ini diperkuat melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kudus, menunjukkan pentingnya sinergi dalam membangun generasi unggul.
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.