Menkeu Purbaya: Tuntutan Demonstrasi Cermin Ketimpangan Ekonomi
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyikapi demonstrasi dengan menekankan pentingnya akselerasi ekonomi dan pemerataan kesejahteraan melalui pendekatan yang bijaksana dan amanah.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat memberikan keterangan pers di Kementerian Keuangan, Jakarta
Jakarta - Menteri Keuangan yang baru dilantik, Purbaya Yudhi Sadewa, memberikan pandangan reflektif terhadap fenomena demonstrasi 17+8 Tuntutan Rakyat yang terjadi beberapa waktu lalu. Beliau menyoroti bahwa tuntutan tersebut mencerminkan adanya ketimpangan ekonomi yang perlu diatasi dengan pendekatan yang bijaksana dan amanah.
Perspektif Baru dalam Pengelolaan Ekonomi
Dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (8/9/2026), Purbaya menegaskan bahwa demonstrasi tersebut merupakan cerminan dari sebagian masyarakat yang masih menghadapi kesulitan ekonomi. Sejalan dengan prinsip pengelolaan keuangan negara yang amanah, beliau berkomitmen untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi secara bertahap.
Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Menkeu baru ini menekankan pentingnya tata kelola yang transparan dan berkeadilan dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 6-7 persen. "Kita harus realistis namun optimis dalam mencapai target tersebut," ujarnya.
Komitmen Melanjutkan Kebijakan yang Baik
Purbaya menegaskan tidak akan melakukan perombakan terhadap kebijakan fiskal yang telah dijalankan pendahulunya, Sri Mulyani Indrawati. Pendekatan ini sejalan dengan nilai-nilai moral dan kebijakan publik yang mengutamakan kesinambungan pembangunan.
"Kami akan mengoptimalkan sistem yang ada. Tidak akan mengobrak-abrik kebijakan yang sudah berjalan baik, melainkan memperkuat dan menyempurnakannya," tegas Purbaya.
Langkah ke Depan
Sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih 2024-2029, Purbaya dilantik berdasarkan Keppres No 86P 2025. Pengangkatannya membawa harapan baru dalam pengelolaan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.