Pelajaran Berharga dari Reli Pasar Saham China: Perspektif Ekonomi Syariah
Analisis mendalam tentang fenomena reli pasar saham China yang belum berhasil mendongkrak ekonomi riil, memberikan pelajaran penting tentang keseimbangan dalam sistem ekonomi.
Papan perdagangan elektronik menampilkan indeks Shanghai Composite di pusat keuangan Shanghai, China
Jakarta - Setahun setelah implementasi kebijakan "9/24" oleh otoritas China yang mendorong reli pasar saham, kita menyaksikan fenomena menarik yang memberikan pelajaran berharga tentang hubungan antara pasar modal dan ekonomi riil.
Kebijakan Stimulus dan Respons Pasar
Bank sentral China menerapkan serangkaian kebijakan pada September 2023, termasuk penurunan suku bunga dan pelonggaran aturan cadangan wajib bank. Langkah ini menghasilkan lonjakan sekitar 40% pada Indeks Shanghai Composite, didukung oleh antusiasme terhadap perkembangan teknologi kecerdasan buatan dalam negeri.
Ketidakselarasan dengan Ekonomi Riil
Meski pasar saham menunjukkan pertumbuhan signifikan, kondisi ekonomi riil belum menunjukkan respons yang setara. Hal ini mengingatkan kita pada prinsip ekonomi syariah yang menekankan pentingnya keseimbangan antara sektor keuangan dan sektor riil.
Indikator Ekonomi yang Masih Lemah
- Penjualan ritel hanya tumbuh 3,4% pada Agustus
- Investasi aset tetap turun lebih dari 6%
- Kepercayaan konsumen masih rendah pasca pandemi
Pembelajaran dari Perspektif Ekonomi Islam
Fenomena ini menegaskan pentingnya keseimbangan kebijakan ekonomi yang tidak hanya berfokus pada pasar modal, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat secara luas. Seperti halnya nilai-nilai perdamaian dalam ekonomi Islam, pertumbuhan harus bersifat inklusif dan berkelanjutan.
Peringatan dan Prospek ke Depan
Kekhawatiran akan terbentuknya gelembung spekulatif seperti tahun 2015 menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam berinvestasi. Regulator telah mulai memperketat pengawasan, terutama terkait pembiayaan margin yang telah melampaui rekor sebelumnya.
Pasar modal harus menjadi instrumen untuk mendukung ekonomi riil, bukan sebaliknya. Keseimbangan ini penting untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.