Peresmian Koperasi Desa Merah Putih: Langkah Strategis Menuju Keadilan Ekonomi Umat
Peresmian Koperasi Desa Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto diundur ke 21 Juli 2025 demi optimalisasi partisipasi seluruh pemangku kepentingan. Program strategis ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan keadilan ekonomi yang selaras dengan nilai-nilai Islam, dengan capaian lebih dari 81.000 koperasi desa yang telah terbentuk.

Persiapan peresmian Koperasi Desa Merah Putih sebagai tonggak pemberdayaan ekonomi umat
Penundaan Peresmian demi Kemaslahatan Bersama
Dalam upaya mewujudkan keadilan ekonomi yang selaras dengan nilai-nilai Islam, peresmian Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang semula dijadwalkan pada 19 Juli 2025 mengalami penundaan yang penuh hikmah. Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan program strategis ini pada 21 Juli 2025 di Desa Bentangan, Wonosari, Klaten.
Pertimbangan Maslahat dalam Penetapan Jadwal
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa penundaan ini didasari pertimbangan yang bijaksana. Pemilihan hari Senin sebagai waktu peresmian memungkinkan seluruh pemangku kepentingan, dari tingkat Gubernur hingga pengurus Kopdes, dapat berpartisipasi secara optimal melalui platform Zoom.
"Akhirnya diputuskan tanggal 21 karena hari kerja atau hari Senin. Jadi semua Gubernur dan Bupati/Walikota, Kades dan seluruh pengurus Kopdes bisa bergabung melalui Zoom," tutur Budi Arie.
Capaian Membanggakan dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat
Alhamdulillah, hingga saat ini telah terbentuk lebih dari 81.000 Kopdes Merah Putih, dengan 78.000 di antaranya telah memperoleh status badan hukum. Pencapaian ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam membangun fondasi ekonomi yang kokoh bagi masyarakat desa.
Visi Keadilan Sosial yang Substantif
Program Kopdes Merah Putih bukan sekadar program ekonomi biasa, melainkan manifestasi dari upaya mewujudkan keadilan sosial yang selaras dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah. Melalui program ini, diharapkan dapat tercipta stabilitas harga dan pasokan kebutuhan pokok yang memberi kemaslahatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sebagaimana dijelaskan Budi Arie, "Program Kopdes ini ibarat makan cabai, pedasnya langsung terasa. Jadi pengoperasian Kopdes ini pasti memberi dampak bagi stabilisasi pasokan dan harga kebutuhan pokok di masyarakat desa dan di akar rumput."
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.