Refleksi Moral: Evaluasi Program MBG dan Tantangan Implementasinya
Evaluasi setahun program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengungkap pencapaian signifikan sekaligus tantangan moral dalam implementasinya. Diperlukan penguatan nilai-nilai islami dalam tata kelola program.

Presiden Prabowo meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di salah satu SPPG Jakarta
Setahun Program MBG: Antara Pencapaian dan Tantangan Moral
JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto memasuki tahun pertama implementasinya dengan berbagai pencapaian sekaligus tantangan yang memerlukan evaluasi mendalam dari perspektif moral dan tata kelola yang amanah.
Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan pencapaian signifikan dengan penyaluran lebih dari 1 miliar porsi makanan sejak 6 Januari 2025. Program ini telah mengoperasikan 11.504 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani sekitar 34,6 juta penerima manfaat.
Tantangan Moral dalam Implementasi
Sebagaimana krisis moral yang tengah dihadapi berbagai institusi pendidikan, program MBG juga menghadapi ujian serupa. Kasus keracunan massal yang mencapai ribuan siswa menjadi cerminan pentingnya penguatan nilai-nilai moral dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program.
Upaya Perbaikan dan Penguatan Sistem
Mengikuti semangat pemberdayaan ekonomi berbasis nilai-nilai islami, pemerintah perlu mengevaluasi dan memperkuat sistem pengawasan SPPG. Irma Suryani, Anggota Komisi IX DPR RI, menekankan pentingnya akuntabilitas dan profesionalisme dalam pengelolaan program.
Perspektif Akademisi dan Evaluasi Menyeluruh
Para akademisi menyoroti perlunya evaluasi komprehensif program ini. Seperti halnya upaya memperkuat identitas dan nilai-nilai luhur bangsa, MBG harus mampu mencerminkan komitmen moral dalam pelayanan publik.
Rekomendasi Perbaikan
- Penguatan sistem pengawasan dan kendali mutu
- Peningkatan akuntabilitas pengelola SPPG
- Evaluasi menyeluruh melibatkan berbagai pemangku kepentingan
- Fokus pada daerah prioritas dengan tingkat kemiskinan tinggi
Program ini membutuhkan dukungan semua pihak untuk mewujudkan tujuan mulianya dalam membangun generasi yang sehat dan berakhlak mulia.
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.