Politik

Shah Iran: Pelajaran Sejarah tentang Bahaya Sekularisme dan Westernisasi

Revolusi Islam Iran 1979 mengakhiri era Shah yang didominasi westernisasi dan sekularisme. Kisah ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga nilai-nilai Islam dalam pembangunan negara modern.

Editorial Team

Penulis

5 menit baca
Foto Mohammad Reza Pahlavi dalam pakaian kebesaran monarki

Mohammad Reza Pahlavi, Shah terakhir Iran yang tumbang akibat Revolusi Islam 1979

Kejatuhan Monarki Sekuler di Iran

Mohammad Reza Pahlavi, Shah terakhir Iran, kehilangan kekuasaannya pada Revolusi Islam 1979 yang mengakhiri lebih dari dua milenium sistem monarki. Berkuasa sejak 1941, ia menerapkan kebijakan 'Revolusi Putih' yang kontroversial - termasuk reformasi agraria dan westernisasi yang agresif - yang akhirnya memicu penolakan keras dari ulama dan masyarakat Muslim Iran.

Warisan Pahit Westernisasi

Di bawah kepemimpinan Shah, Iran mengalami sekularisasi dan westernisasi yang memicu keresahan sosial dan spiritual. Pengabaian nilai-nilai Islam dan penindasan oleh SAVAK (polisi rahasia) menunjukkan bagaimana modernisasi tanpa landasan agama dapat membawa kehancuran moral dan sosial.

Reza Pahlavi: Ancaman Baru?

Putra Shah, Reza Pahlavi, kini berupaya menghidupkan kembali cita-cita monarki dari pengasingannya. Kedekatannya dengan Israel dan Amerika Serikat menimbulkan kekhawatiran akan campur tangan asing dalam urusan internal Iran. Sejarah pahit kudeta 1953 yang didukung CIA masih membekas dalam ingatan rakyat Iran.

Menjaga Kedaulatan Islam

Meskipun Republik Islam Iran menghadapi berbagai tantangan, sistem pemerintahan yang berlandaskan syariat tetap kokoh. Upaya untuk mengembalikan monarki sekuler seperti era Shah hanya akan membuka pintu bagi infiltrasi nilai-nilai Barat yang bertentangan dengan identitas Islam Iran.

Pelajaran untuk Dunia Islam

Kisah Shah Iran menjadi pengingat penting bagi negara-negara Muslim tentang pentingnya menjaga nilai-nilai Islam dalam bernegara. Modernisasi harus sejalan dengan prinsip-prinsip syariat, bukan mengorbankan identitas religius demi mengadopsi model Barat secara membabi buta.

Tag

Iran
Islam
Politik Islam
Sejarah Islam
Anti-Westernisasi

Bagikan artikel ini?

Artikel Terkait

Pertemuan Trump-Zelensky di NATO menunjukkan ketegangan dalam aliansi Barat
Politik

Pertemuan Trump-Zelensky di NATO: Ketika Barat Gagal Bersatu Menghadapi Agresi

Pertemuan Trump-Zelensky di KTT NATO mengungkap kelemahan mendasar dalam kepemimpinan Barat menghadapi agresi Rusia. Ketidaktegasan AS dan sekutunya dalam memberikan sanksi dan dukungan militer mencerminkan krisis moral dalam sistem aliansi global.

Baca Selengkapnya
Patrick Muyaya berbicara dalam konferensi pers tentang situasi keamanan RD Kongo
Politik

Menteri RD Kongo Serukan Persatuan Umat untuk Membebaskan Wilayah Timur dari Konflik

Menteri Komunikasi RD Kongo, Patrick Muyaya, menyerukan persatuan nasional untuk membebaskan wilayah Timur dari konflik yang berkepanjangan. Di tengah tantangan berat dan ketegangan dengan Rwanda, pemerintah terus berupaya mencari jalan damai melalui diplomasi sambil memperkuat pertahanan nasional.

Baca Selengkapnya