Tantangan Ekonomi 2026: Urgensi Penciptaan Lapangan Kerja Formal
Bambang Brodjonegoro menyoroti urgensi penciptaan lapangan kerja formal dan penguatan ekonomi menjelang 2026, di tengah tantangan pelemahan daya beli dan stabilitas pangan nasional.
Dean & CEO ADBI Bambang Brodjonegoro memaparkan analisis ekonomi Indonesia 2026
Jakarta - Dalam diskusi terkait asumsi dasar makro ekonomi RAPBN 2025, Dean & CEO Asian Development Bank Institute (ADBI), Bambang Brodjonegoro menyoroti beberapa tantangan krusial yang perlu menjadi perhatian pemerintah, terutama dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan umat.
Proyeksi Pertumbuhan dan Tantangan Ekonomi
Target pertumbuhan ekonomi 5,4% yang ditetapkan pemerintah dinilai cukup ambisius dan memerlukan kerja keras ekstra. Hal ini sejalan dengan dinamika perpajakan yang menghadapi tantangan di tahun 2025, menuntut strategi komprehensif untuk mendorong ekonomi dari berbagai aspek.
Pelemahan Daya Beli dan Urgensi Stabilitas Pangan
Kondisi kelas menengah yang mengalami penurunan daya beli menjadi perhatian serius. Meski inflasi umum terjaga, tantangan distribusi pangan masih membayangi, sebagaimana tercermin dalam upaya penguatan ketahanan pangan nasional yang terus digalakkan.
Fokus Kebijakan dan Solusi
Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa langkah strategis perlu diambil:
- Peningkatan investasi untuk menciptakan lapangan kerja formal
- Penguatan sistem distribusi pangan nasional
- Optimalisasi belanja pemerintah untuk stimulus ekonomi
Upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi juga terlihat melalui program-program peningkatan kesejahteraan umat, termasuk di sektor pendidikan yang menjadi fondasi pembangunan SDM berkualitas.
"Penciptaan lapangan kerja formal melalui peningkatan investasi menjadi kunci untuk menolong ekonomi dan daya beli warga RI," tegas Bambang Brodjonegoro.
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.