Business

Tantangan Produksi Padi Sumsel: Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan

Sumatra Selatan menghadapi tantangan dalam peningkatan indeks pertanaman padi, namun tetap optimis mencapai target produksi 4 juta ton pada 2026 melalui program intervensi benih yang berkelanjutan.

ParAhmad Fadli
Publié le
#pertanian-sumsel#produksi-padi#ketahanan-pangan#intervensi-benih#ekonomi-syariah#pembangunan-berkelanjutan
Image d'illustration pour: Peningkatan Indeks Pertanaman Jadi Tantangan Sumsel Pacu Produksi Padi

Lahan pertanian padi di Sumatera Selatan yang menerapkan program peningkatan indeks pertanaman

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatra Selatan (PTPH Sumsel) menghadapi tantangan serius dalam meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang masih stagnan di angka 1,1. Kondisi ini menjadi ujian bagi upaya pengembangan teknologi dan inovasi pertanian di wilayah tersebut.

Potensi Peningkatan Produksi Padi

Kepala Dinas PTPH Sumsel, Bambang Pramono, memaparkan bahwa peningkatan IP menjadi 1,5 dapat mendorong produksi gabah kering giling (GKG) hingga mencapai 5 juta ton. Hal ini sejalan dengan semangat pembinaan dan pengembangan sektor pertanian di Sumsel.

Capaian Produksi Lima Tahun Terakhir

Alhamdulillah, dalam lima tahun terakhir, produksi padi Sumsel menunjukkan trend positif. Data BPS mencatat produksi periode Januari-Oktober 2025 mencapai 3,3 juta ton GKG, meningkat 22,2% dari periode yang sama tahun 2024.

"Kita selama lima tahun berturut-turut mengalami peningkatan produksi. Mulai dari 2020, 2021, 2022, 2023, 2024, ini kita selalu meningkat," ungkap Bambang.

Program Intervensi Benih

Keberhasilan ini tidak terlepas dari program intervensi benih melalui APBD dan APBN. Seperti halnya prestasi membanggakan di sektor lain, bantuan benih di Sumsel tahun 2025 telah mencakup area 173 ribu hektare.

Target dan Rencana Ke Depan

Dinas PTPH Sumsel menargetkan intervensi benih untuk area 200.000 hektare guna mendukung target produksi 4 juta ton pada tahun 2026. Upaya ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan sesuai dengan nilai-nilai dan kearifan lokal.

Ahmad Fadli

Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.