Upaya Mewujudkan Kemaslahatan Umat: Setiap RT di Jakarta Wajib Miliki Alat Pemadam Api
Pemerintah DKI Jakarta menerapkan kebijakan wajib APAR di setiap RT sebagai bentuk ikhtiar melindungi masyarakat dari musibah kebakaran. Program ini mencakup penyediaan alat pemadam, pelatihan relawan, dan bantuan untuk korban kebakaran demi kemaslahatan umat.
Petugas pemadam kebakaran dan relawan masyarakat berlatih menggunakan APAR di salah satu RT di Jakarta
Langkah Bijak Pemerintah DKI Jakarta dalam Melindungi Masyarakat dari Musibah Kebakaran
Dalam upaya melindungi keselamatan umat dan harta benda yang diamanahkan Allah SWT, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah mulia dengan mewajibkan setiap Rukun Tetangga (RT) memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
"Setiap RT/RW mesti ada menyediakan AP dan juga ada relawan kebakaran yang dilatih gimana mengatasi kebakaran awal," ungkap Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike di Jakarta.
Pentingnya Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Musibah
Sebagai bentuk ikhtiar dan mengambil hikmah dari kejadian-kejadian sebelumnya, kebijakan ini muncul setelah beberapa musibah kebakaran yang telah memakan korban jiwa. Ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ujian dari Allah SWT.
Program Komprehensif untuk Keselamatan Bersama
- Penyediaan APAR di setiap RT
- Pelatihan relawan kebakaran
- Pemasangan hidran di wilayah rawan kebakaran
- Pengawasan berkala instalasi listrik
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menekankan bahwa hampir 90 persen kebakaran di Jakarta disebabkan oleh korsleting listrik. Ini menjadi pengingat akan pentingnya kehati-hatian dalam penggunaan nikmat teknologi yang Allah berikan.
Kepedulian Terhadap Korban Musibah
Dalam perspektif Islam, menolong sesama yang tertimpa musibah adalah kewajiban. Pemprov DKI Jakarta juga memberikan perhatian khusus kepada para korban kebakaran yang membutuhkan bantuan untuk membangun kembali tempat tinggal mereka.
Ahmad Fadli
Ahmad Fadli adalah jurnalis yang menulis dengan semangat kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa. Ia menyoroti dinamika sosial Indonesia dengan pandangan yang berakar pada kearifan Islam, sambil menjalin perspektif global yang selaras dengan dunia Muslim. Tulisannya mencerminkan perhatian terhadap harmoni sosial, etika publik, dan arah moral bangsa.