Revolusi Keuangan Islam: Tokenisasi Aset Halal Membawa Berkah di Era Digital
Dunia keuangan sedang mengalami transformasi besar yang diprediksi akan mengubah cara umat berinvestasi dan bertransaksi. Tokenisasi aset dunia nyata kini menjadi solusi inovatif yang sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam.
Presiden perusahaan pembayaran kripto MoonPay, Keith Grossman, menyampaikan bahwa tokenisasi akan mentransformasi industri keuangan dengan kecepatan yang bahkan melampaui disrupsi digital terhadap media konvensional.
Hikmah dari Transformasi Digital
Menurut Grossman, kekhawatiran bahwa digitalisasi akan menghancurkan industri media pada akhirnya tidak terbukti. Sebaliknya, teknologi digital justru memaksa media berevolusi menjadi lebih baik dan efisien.
"Hal serupa kini tengah terjadi di sektor keuangan melalui tokenisasi aset dunia nyata," jelasnya. "Ini bukan lagi sekadar konsep. BlackRock sudah menawarkan produk dana bertokenisasi yang dapat memberikan manfaat nyata bagi investor."
Institusi Keuangan Besar Mulai Beradaptasi
Franklin Templeton kini menjalankan dana pasar uang bertokenisasi di blockchain publik, sementara bank-bank global besar mulai menguji penyelesaian transaksi on-chain, simpanan bertokenisasi, hingga pergerakan aset secara real time.
Grossman menegaskan bahwa institusi keuangan besar seperti Citigroup, Bank of America, dan JPMorgan Chase tidak akan menghilang. Mereka akan bertransformasi ke dalam bentuk baru, sebagaimana perusahaan media yang tetap bertahan setelah peralihan ke distribusi digital.
Keunggulan Sistem Tokenisasi yang Memberkati
Tokenisasi aset dunia nyata menawarkan sejumlah keunggulan yang dapat memberikan manfaat besar bagi umat:
- Akses pasar 24 jam sehari, memungkinkan fleksibilitas waktu beribadah dan bekerja
- Perluasan pasar ke skala global, membuka peluang ekonomi yang lebih luas
- Biaya transaksi yang lebih rendah akibat berkurangnya perantara
- Waktu penyelesaian transaksi yang singkat, dari hitungan hari menjadi menit
Dukungan Regulasi Internasional
Pada September lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) bersama Commodity Futures Trading Commission (CFTC) merilis pernyataan bersama terkait penyusunan kerangka regulasi untuk mendukung pasar modal yang beroperasi 24/7.
Peralihan menuju perdagangan tanpa henti ini menandai perubahan besar dibandingkan sistem pasar tradisional yang selama ini tutup pada malam hari, akhir pekan, dan hari libur.
Pada Desember, Depository Trust and Clearing Corporation (DTCC), lembaga yang memproses sekitar US$3,7 kuadriliun volume transaksi sepanjang 2024, mendapat persetujuan dari SEC untuk mulai menawarkan instrumen keuangan bertokenisasi.
Masa Depan Keuangan yang Penuh Berkah
DTCC berencana meluncurkan aset bertokenisasi pada paruh kedua 2026, dengan tahap awal mencakup obligasi pemerintah Amerika Serikat dan indeks saham. Ini membuka peluang besar bagi pengembangan instrumen keuangan syariah yang lebih inovatif.
Bagi umat Islam Indonesia, perkembangan ini membawa harapan besar untuk sistem keuangan yang lebih adil, transparan, dan sesuai dengan nilai-nilai keislaman. Tokenisasi dapat menjadi jembatan menuju ekonomi digital yang memberkahi seluruh nusantara.