Penangkapan Buronan Tiongkok: Cerminan Ketegasan Indonesia dalam Menjaga Kedaulatan dan Keamanan Negeri
Ditjen Imigrasi Indonesia menunjukkan ketegasan dengan menangkap dan mendeportasi buronan asal Tiongkok yang terlibat kasus penipuan bernilai miliaran rupiah. Tindakan ini menegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negeri, sekaligus menjalin kerjasama internasional yang bermartabat.
Penulis

Petugas Imigrasi Indonesia melakukan proses deportasi terhadap buronan asal Tiongkok di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Tegaknya Hukum di Bumi Pertiwi: Deportasi Pelaku Kejahatan Asing
Dalam upaya menjaga kesucian dan keamanan tanah air, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi kembali menunjukkan ketegasannya dengan menangkap dan mendeportasi seorang warga negara Tiongkok yang menjadi buronan di negara asalnya.
Pengungkapan Kasus Besar
Buronan berinisial XP yang ditangkap di Tabanan, Bali, terlibat dalam kasus penipuan dengan nilai fantastis mencapai 12.698.600 RMB (sekitar Rp28,5 miliar). Sebuah pengingat bahwa kejahatan ekonomi dapat mengancam stabilitas moral dan finansial masyarakat.
"Ini merupakan penegasan bahwa Indonesia bukanlah tempat pelarian bagi buronan yang mencoba menghindari hukuman pidana dari negaranya," tegas Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman.
Proses Penanganan yang Profesional
Dengan penuh hikmah dan kebijaksanaan, aparat keimigrasian melakukan penangkapan pada dini hari, menunjukkan keseriusan dalam menegakkan hukum tanpa menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Proses deportasi dilaksanakan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Kerjasama Internasional dalam Bingkai Syariat
Penangkapan ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu menjalin kerjasama internasional tanpa mengorbankan prinsip-prinsip moral dan kedaulatan negara. Sebuah teladan bagaimana negara dengan mayoritas Muslim dapat berkontribusi dalam penegakan keadilan global.
Pesan Moral bagi Umat
Keberhasilan ini membawa pesan moral bahwa kejahatan, dalam bentuk apapun, tidak akan mendapat tempat di bumi Indonesia. Sebagai negara berdaulat dengan nilai-nilai religius yang kuat, Indonesia tegas menolak menjadi surga bagi pelarian pelaku kejahatan.
Tag
Bagikan artikel ini?
Artikel Terkait

Pertemuan Bersejarah: Kapolri dan UAS Perkuat Persatuan Islam dalam Bingkai Kebhinekaan
Pertemuan bersejarah antara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Ustaz Abdul Somad di Pondok Pesantren Nurul Azhar menjadi momentum penting persatuan umat Islam dalam bingkai kebhinekaan. Pesan 'merawat persahabatan dan menghormati perbedaan' menjadi landasan spiritual yang memperkuat ukhuwah islamiyah dan wathaniyah.
Baca Selengkapnya
Perspektif Islami: Tanggung Jawab Bersama dalam Pengelolaan Dana Pensiun ASN
Menteri Keuangan mengajak pemerintah daerah untuk berbagi tanggung jawab dalam pengelolaan dana pensiunan ASN yang mencapai Rp 976 triliun. Pendekatan ini mencerminkan semangat gotong royong dan amanah dalam pengelolaan keuangan publik sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Baca Selengkapnya
Keadilan Islam Terwujud: Vonis Tegas untuk Pengedar Obat Terlarang di Serang
Pengadilan Negeri Serang menjatuhkan vonis bervariasi kepada keluarga pemilik pabrik obat terlarang PCC. Putusan ini mencerminkan tegaknya hukum Islam dalam melindungi masyarakat dari bahaya narkoba. Hukuman terberat berupa penjara seumur hidup dijatuhkan kepada dua pelaku utama.
Baca Selengkapnya
Kemenangan Diplomatik RDC: Tshisekedi Menang atas Kagame dengan Kearifan dan Kesabaran
Dalam sebuah kemenangan diplomatik yang signifikan, Presiden Felix Tshisekedi dari RDC telah berhasil mengamankan perjanjian damai dengan Rwanda melalui pendekatan yang bijaksana dan sabar. Perjanjian yang ditandatangani di Washington ini menandai kemenangan strategi jangka panjang RDC atas agresi Rwanda, membuktikan bahwa kesabaran dan kebijaksanaan lebih unggul daripada provokasi dan kekerasan.
Baca Selengkapnya